Liburan Lebaran di Bantul Nikmati Keuntungan

741.jpg

Liburan Lebaran di Bantul Nikmati Keuntungan

Arise mengutip penurunan omset industri kerajinan tangan dibandingkan dengan musim lebaran tahun lalu karena tahun lalu ini
kekurangan yang diperoleh masyarakat lebih pendek. Jumlah pelancong yang mencari memorabilia saat bepergian ke Bantul
Liburan Lebaran 1436 H membuat banyak sentra kerajinan Bantul standar menggeliat. “Setiap tahun saat libur Lebaran bisa
sekitar Rp 20 juta per hari, saat ini sekitar H 4 Lebaran rata-rata hanya 15 juta per hari, “katanya.”
diamati dari jumlah orang yang hadir di banyak sentra industri khas seperti batik, kulit, gerabah, “katanya.
Sulis memperkirakan pertumbuhan omset yang diapresiasi oleh perajin sepanjang musim liburan kali ini mungkin akan berlipat ganda dibandingkan
ke penghasilan khas pada momen yang khas. Ini terungkap Timbul Raharja, di antara pemilik toko tembikar tembikar di
Kasongan. “Belum lagi yang diserap di beberapa lokasi wisata seperti Parangtritis, mereka juga menjual banyak memorabilia
dari kerajinan tangan dari Bantul, “jelasnya. Menurut dia di Bantul ada sekitar 73 sentra industri kerajinan tangan yang tersebar
di semua kabupaten di kabupaten Bantul. Jumlah terbesar pusat bisnis kerajinan menciptakan kulit, batik, dan tembikar.
“Beberapa tempat seperti Manding, Kasongan, Pucung, Krebet yang saya lihat hari dua hari sampai lebaran sudah sibuk, pada hari H I
dinilai terlalu ramai, itu berarti cukup untuk membuat beberapa kerajinan sendi yang lumayan, “ujarnya, Rabu (22/7/2015).
meningkat dibandingkan dengan waktu biasa, perajin perputaran dibandingkan dengan musim liburan tahun lalu yang dikenal sebagai berkurang. Itu
peningkatan perputaran industri kerajinan tangan di Bantul melalui hari raya Idul Fitri disebut mencapai 200 persen. Ini terungkap
oleh Kepala Industri, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sulistyanto. Menurutnya beberapa sentra kerajinan
di Bantul dikunjungi oleh banyak wisatawan dan wisatawan, bahkan sebelum Lebaran.Baca juga: plakat wisuda

Leave a comment